Syahenna Design

Rabu, 11 Mei 2011

Henna : The Magic Plant (Part 1)


Salam,
Beberapa orang mungkin masih kebingungan dan bertanya-tanya, apa sih henna atau pacar itu, seperti apa bentuk nya dan untuk apa kegunaannya? 
Mari kita bahas disini.
henna-plant
Botani
Henna (Inai, pacar) memiliki nama ilmiah Lawsonia inermis, termasuk anggota tanaman dari Famili Lythraceae. Henna telah dikenal cukup lama dalam dunia Arab dan Islam, berkembang secara luas di wilayah Iran, India dan Sudan.
Henna sebetulnya sudah ditemukan sejak jaman Mesir kuno. Buktinya terlihat pada jari-jari tangan dan kaki mumi-mumi yang ditemukan di Mesir, banyak dihiasi henna. sampai sekarang Mesir merupakan negara sebagai pemasok utama tanaman tersebut (bersama dengan India, Maroko, dan Sudan).
Walaupun awalnya lebih dikenal sebagai bahan untuk mempercantik diri, seperti membantu mewarnai rambut maupun mewarnai kuku serta sebagai penghias tangan dan kaki di beberapa daerah, seperti Afrika Utara, Timur Tengah, India serta negara-negara Mediterania, namun henna ternyata memiliki berbagai manfaat lain.
Bagi anda yang pernah mengenal bubuk henna tentu akan akrab dengan baunya yang khas, yang kuat dan menyengat seperti kombinasi antara bau bumi, tanah liat, kapur tulis, dan dedaunan basah. Sebaliknya, daun henna segar tidak memiliki bau apa-apa, bahkan ketika anda remas dengan jari.
Bunga henna terlihat lembut, mungil, dan memiliki empat daun bunga yang tampak sangat banyak dan menipis dengan antena yang mengulur dan menyembul dari tengah. Bunga yang sedang mekar memiliki banyak variasi warna seperti merah, merah muda dan putih. Sebagiannya tampak berwarna kuning, krem, dan pink, memancarkan keindahan warna yang cantik, menggairahkan dan mengharumkan seakan mengingatkan kita pada bunga melati, mawar, dan mignonette; oleh karenanya maka di India barat henna juga dikenal sebagai nama Jamaika Mignonette atau disebut juga Egyptian privet. 
Sumber Ilmiah
” كان إذا اشتكى أحد رأسه قال : اذهب فاحتجم ، و إذا اشتكى رجله قال : اذهب فاخضبها بالحناء ” .
قال الألباني في ” السلسلة الصحيحة ” 5 / 91 :
هكذا أورده السيوطي في ” الجامع ” من رواية ( طب – عن سلمى امرأة أبي رافع ) . قلت : و هذا قصور واضح ، فإن الحديث في ” مسند أحمد ” ( 6 / 462 ) : حدثنا
أبو سعيد مولى بني هاشم حدثنا عبد الرحمن بن أبي الموالي حدثنا فائد مولى بني رافع عن عمته سلمى قالت : ” و ما اشتكى أحد إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم وجعا في رأسه إلا قال : احتجم ، و لا اشتكى إليه أحد وجعا في رجليه إلا قال : اخضب رجليك ” . قلت : و هذا إسناد رجاله ثقات ، لكن اختلفوا في إسناده على فائد ، فرواه أبو سعيد هكذا ، و رواه أبو عامر : حدثنا عبد الرحمن بن أبي الموالي عن أيوب بن حسن بن علي بن أبي رافع عن جدته سلمى خادم النبي صلى الله عليه وسلم قالت : فذكره . و أسقط منه فائدا . أخرجه أحمد و البخاري في ” التاريخ ” ( 1 /1 / 411 ) و الحاكم ( 4 / 206 ) و قال : ” صحيح الإسناد ، و قد احتج البخاري رحمه الله بعبد الرحمن بن أبي الموالي ” .
قلت : و وافقه الذهبي ، و أيوب هذا قال الأزدي : ” منكر الحديث ” . و ذكره ابن حبان في ” الثقات ” . و أما فائد في الوجه الأول فهو ثقة ، لولا الاضطراب عليه و قد أشار إليه البخاري في ” التاريخ ” . و من ذلك ما روى حماد بن خالد الخياط حدثنا فائد مولى لآل أبي رافع عن علي بن عبيد الله عن جدته سلمى – و كانت تخدم النبي صلى الله عليه وسلم – قالت : ” و ما كان يكون برسول الله صلى الله عليه وسلم قرحة و لا نكبة إلا أمرني رسول الله صلى الله عليه وسلم أن أضع عليها الحناء ” . أخرجه الترمذي ( 2 / 5 ) ، و قال : ” حديث حسن غريب ” ، إنما نعرفه من حديث فائد . و روى بعضهم هذا الحديث عن فائد و قال : عن عبيد الله بن علي عن جدته سلمى ، و عبيد الله بن علي أصح ” . ثم روى هو و ابن ماجة ( 3502 ) عن زيد ابن حباب عن فائد مولى عبيد الله بن علي عن مولاه عبيد الله عن جدته عن النبي صلى الله عليه وسلم نحوه بمعناه . و جملة القول أن الحديث حسن كما قال الترمذي لأن مداره على فائد ، و من أسقطه فقد شذ ، و هو إما تلقاه عن سلمى مباشرة كما في الطريق الأولى ، فلا إشكال فيه لولا الشذوذ عنه ، و إما بالواسطة ، و هي إما علي بن عبيد الله ، و لا يعرف ، و إما عبيد الله بن علي و هو الأصح كما قال الترمذي ، و هو ثقة فيثبت الحديث بإذن الله
Salma, pembantu Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam berkata : Setiap kali ada orang mengeluh sakit kepala kepada Rosululllah Shallallaahu ‘alaihi wasallam, Beliau selalu bersabda kepadanya :
 “Berbekamlah!” dan setiap kali ada orang mengeluh sakit pada kakinya, beliau selalu bersabda kepadanya : “balutlah dengan henna(inai)”. (Riwayat Ahmad 6/462, Abu Daud no.3858, At-Tirmidzi 6/213, Ibnu Majah no.3502, Al-Hakim dalam Al-Mustadrak 4/206,407, Al-Baihaqi dalam Sunannya 9/339. Lihat As-Silsilah Ash-Shahihah no.2059).
Salma juga pernah menyatakan : “Aku pernah menjadi pembantu Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam. Setiap kali Beliau terkena infeksi(borok) atau luka, Beliau selalu menyuruhku membalutnya dengan henna (inai)”. (Riwayat At-Tirmidzi pada kitab Ath-Thibb, Bab At-Tadawi’ bil Hinna, no.2055 dan Ibnu Majah pada kitab Ath-Thibb, no.3502 dari Salma Ummu Rafi’, pembantu Rosulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam. Hadits ini hasan dengan syahid-syahidnya. Lihat As-Silsilah Ash-Shahihah no.2059).
Abu Hurairah menyatakan, bahwa apabila Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam sakit kepala, Beliau membungkus kepalanya dengan henna(inai). Dan Beliau pernah bersabda : “Sungguh ia bisa mengobati sakit kepala dengan izin Allah”. ( Riwayat Abu Nu’aim dalam kitab Ath-Thibbun Nabawi, hal.45 dan 111, dan Al-Bazzar.Lihat At-Taqrib, hal.25)
Dari Abu Rafi’, ia berkata : Saya dahulu bersama Rosulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam, apabila Beliau mengusap kepalanya, beliau berkata : Gunakanlah rajanya pewarna (sayyid al-khidab), yaitu inai karena dapat membaguskan kulit dan menambah gairah bersetubuh” (Al-Jami’ Al-Kabir no.15583)
Dari Anas Radhiallaahu ‘anhu ia berkata, Rosulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Warnailah dengan memakai henna, sebab ia dapat menambah keremajaan, kecantikan, dan gairah seksual “ (Majma’ Az-Zawaa’id wa Muni’ Al-Fawa’id, karya Al-haitsami, 5/160).
Rosulullah Shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Gunakanlah henna. Sebab ia dapat menerangi kepala,membersihkan hati, dan menambah nafsu seksual. Ia menjadi saksi di kubur” (Kanz Al ‘Ummal, hadits no.28282).
Kandungan
1-Memiliki efek penyembuhan yang sangat bagus, banyak mengandung zat penyembuhan seperti Tannine (disebut hennatanin) dan zat lainnya seperti “perekat”.
2-Mengandung zat pengerut serta sel peptide yang mengandung zat asam ammonia jenis beta-amin vetakarboksil sebagai anti Microba, khususnya efek anti virus.
3-Daunnya mengandung zat lawsone
Henna sangat manjur untuk mengatasi suhu panas yang membara tapi tidak cocok untuk mengatasi materi yang harus dikeluarkan. Henna mengandung zat astringent, bagian tubuh yang mengalami pembengkakan yang panas dan membara akan reda bila dibalut dengan henna. Henna memiliki karakter dingin sekali namun juga kering. Kekuatan pohon henna merupakan komposisi dari kekuatan yang berasal dari semacam unsur air yang panas dan stabil, dengan energy pengikat yang berasal dari unsur tanah yang dingin pula.
Berikut ini adalah tulisan dari Dr. Hussain al Rashidy, seorangdokter herbalis yang memiliki banyak pengalaman dalam menggunakan henna sebagai terapi thibbun nabawi.
Selama bertahun-tahun saya menggunakan Henna tersebut sebagai obat setelah saya membaca hadits tentang hal ini dimana Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam memerintahkan semua orang yang terluka oleh duri atau memiliki borok di kakinya untuk meletakkan henna diatasnya.
Setelah memiliki pengalaman bertahun-tahun kemudian saya menggelari tanaman Henna tersebut sebagai “ The Magic Plant
Bersambung ke Bagian 2 : Khasiat dan Cara penggunaan Henna (InsyaAllah)
SUMBER :
Abu Abdillah Al-Maqdisi Al-Hambali, Resep Obat Ala Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam, 2008, Pustaka ElBa, Surabaya.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Metode Pengobatan Nabi Shallallaahu ‘alaihi wasallam, 2004, Griya Ilmu, Jakarta.
Prof.Dr.Abdul Basith Muhammad Sayyid, Terapi Herbal dan Pengobatan Nabi Muhammad Shallallaahu ‘alaihi wasallam, 2008, Penebar Plus Jakarta.
Syaikh Husain Abdul Hamid, Keajaiban Pengobatan Herbal, 2009, Pustaka Al-Kautsar Jakarta.

1 komentar: