Minyak esensial dan Panduan
penggunaan
Write by Alex Morgan,
Catherine Cartwright Jones dan Marianne Marsland
Translate by Ulie Syahenna
Apa itu minyak esensial?
Minyak Esensial atau Minyak atsiri yang berasal
dari tanaman aromatik, rempah-rempah, bunga atau pohon menggunakan proses perebusan penguapan dan distilasi. Minyak esensial atau esensi merupakan cairan yang
memiliki kandungan yang sangat pekat dan dibutuhkan dalam jumlah besar bahan
tanaman baku
untuk menghasilkan nya dalam setetes.
Seperti semua minyak yang
dijual dipasaran secara bebas, kualitas dan konsentrasi (kandungan ekstrak) dijual
dalam berbagai variasi. Minyak murah mungkin dipalsukan atau ditambah dengan pelarut
semacam zat sintetis atau minyak lainnya. Beberapa minyak yang diproduksi
secara organik dan sebagian lagi tidak, Sebagian minyak tersebut ada yang
dikontrol oleh pengujian laboratorium dan sebagian lagi tidak dilakukan uji
laboratorium. Pastikan membeli minyak esensial dari sumber yang memiliki
reputasi. Misalnya saja minyak Lavender, sebagian penjual tertentu tidak
menggunakan Lavender (Lavandula Angustifolia) seutuhnya namun adakalanya
mencampurnya dengan sejenis Lavender liar lainnya dan ada juga yang tidak
menggunakan Lavender (Lavandula angustifolia) sama sekali.
Tidak seperti minyak sayur
biasa, seperti minyak zaitun, minyak esensial non-berminyak dan sangat volatile
(mudah menguap jika dibiarkan pada udara terbuka). Unsur kimia minyak esensial juga
sangat kompleks, sebagian besar terdiri dari ratusan komponen termasuk terpen,
alkohol, aldehida dan ester. Kuantitas relatif karena akan mengkasilkan produk
yang bervariasi tergantung dari proses ekstraksi. Contohnya 2 bunga dari 1
varian yang sama (berbeda batang induk) tidak akan menjamin hasil yang sama.
Sebagai zat kompleks yang
terkandung dalam minyak essensial dapat memiliki efek yang kompleks pada tubuh
manusia. Misalnya Lavender, dapat digunakan sebagai antiseptik, antibakteri,
antibiotik, antidepresan, analgesik, efek dekongestan dan obat penenang. Selain
itu, karena struktur molekul mereka, dan sifat lipophylic mereka dapat diserap
langsung ke dalam aliran darah melalui kulit. Beberapa senyawa dari minyak
essensial dapat meniru hormon manusia bila terserap pada tubuh, dan dapat
digunakan sebagai perawatan khusus pada masa kehamilan tapi bukan masa awal
kehamilan.
Minyak atsiri atau minyak
essensial juga bisa masuk kedalam aliran darah sebagai akibat dari molekul
aromatik yang dihirup. Dalam paru-paru, mereka melewati kantung udara kecil ke
darah kapiler sekitarnya dengan proses difusi. Setelah dalam aliran darah molekul
aromatik berinteraksi dengan kimia tubuh. Efek ini dikenal sebagai aromaterapi.
Perawatan harus digunakan dengan agen terapeutik yang bisa mempengaruhi tubuh,
namun penggunaan yang salah dapat menyebabkan effek atau gangguan pada tubuh.
Artikel ini ditujukan untuk memberikan gambaran singkat tentang kesehatan dan keamanan
bagi mereka yang berkontak langsung dan secara terus menerus dengan minyak
essensial.
Kemungkinan efek Aplikasi
Essential Oil pada kulit.
Sensitifitas
Beberapa minyak esensial
yang digambarkan sebagai 'kepekaan'. Ini berarti bahwa paparan berulang pada seseorang,
maka tubuhnya akan meningkatkan proses imun (Sistem kekebalan tubuhnya). Sistem
kekebalan tubuh dapat merespon ringan dengan minyak pada awalnya, tetapi setiap
aplikasi berikutnya atau eksposur dapat menghasilkan reaksi kekebalan yang
lebih serius dan meluas. Pengujian Sensitifitas minyak essensial harus
dilakukan secara hati-hati dan dihentikan segera jika terjadi effek serius.
Tabel 1. Sesitifitas
Jenis
Minyak
|
Kandungan
|
Saran
untuk Aplikasi Kulit Tropik
|
Kulit Kayu Manis
|
Jika terkontak akan menghasilkan sesitifitas
ekstrim
|
Sangat tidak dianjurkan (Hindari)
|
Citronella
|
Jika terkontak akan menghasilkan sesitifitas
ekstrim
|
Sangat tidak dianjurkan (Hindari)
|
Cengkeh
|
Sensifitas menengah
|
Boleh digunakan dengan perhatian khusus
|
Cemara
|
Sensifitas menengah
|
Boleh digunakan dengan perhatian khusus
|
Lemongrass
|
Sensifitas menengah
|
Boleh digunakan dengan perhatian khusus
|
Mellaleuca (Semua Varian)
|
Sensifitas menengah
|
Boleh digunakan dengan perhatian khusus
|
Oregano
|
Sensifitas menengah
|
Boleh digunakan dengan perhatian khusus
|
Lada Hitam
|
Sensifitas menengah
|
Boleh digunakan dengan perhatian khusus
|
Valerian
|
Sensifitas menengah
|
Boleh digunakan dengan perhatian khusus
|
Ylang Ylang
|
Sensifitas menengah
|
Boleh digunakan dengan perhatian khusus
|
Photo-Sensitisasi
Jenis reaksi ini
disebabkan oleh interaksi cahaya ultraviolet dengan minyak esensial yang diterapkan
pada kulit. Photo-Toxic kemungkinan terjadi yang menyebabkan kutit terbakar
sehingga meninggalkan bekas luka parut pada kulit. Untuk alasan ini, disarankan
bahwa Photo-Sensitisasi Minyak Essensial sebaiknya tidak pernah diterapkan pada
kulit. Semua minyak jeruk keduanya tinggi dalam monterpenes dan Photo
Sensitisasi. Jika minyak essensial mengandung Photo-Toxic diterapkan pada
kulit, sebaiknya hindari berkontak dengan sinar matahari atau sumber UV lainnya
selama kurang lebih 3 sampai 4 hari untuk menghindari effek luka bakar.
Tabel 2. Photo-Sensitisasi Minyak
Jenis
Minyak
|
Kandungan
|
Saran
untuk Aplikasi Kulit Tropik
|
Angelica
|
Mengandung Photo-Toxic
|
Hindari
|
Bergamot
|
Mengandung Photo-Toxic
|
Hindari
|
Black Cumin
|
Mengandung Photo-Toxic
|
Hindari
|
Citronella
|
Mengandung Photo-Toxic
|
Hindari
|
Jahe
|
Mengandung Photo-Toxic
|
Tidak direkomendasikan
|
Lemon
|
Mengandung Photo-Toxic
|
Tidak direkomendasikan
|
Mandarin
|
Mengandung Photo-Toxic
|
Tidak direkomendasikan
|
Jeruk
|
Mengandung Photo-Toxic
|
Tidak direkomendasikan
|
Tangerine
|
Mengandung Photo-Toxic
|
Tidak direkomendasikan
|
Iritasi
Iritasi merupakan respon
alergi lokal kulit untuk setiap zat yang terpapar pada tubuh yang tidak sehat.
Semua minyak esensial memiliki potensi untuk menjadi iritasi meskipun respon
jauh lebih mungkin terjadi pada orang yang memiliki riwayat reaksi alergi atau
seseorang yang sudah menderita reaksi alergi seperti demam.
Iritasi juga dimungkinkan
sebagai hasil dari reaksi antara beberapa produk kulit dan minyak esensial yang
diterapkan pada kulit. Perawatan kulit paling modern seperti pelembab, shower
gel, dll meninggalkan residu kimia dalam epidermis dan ini dapat mengakibatkan
iritasi bila bereaksi dengan minyak essensial. Semua minyak esensial yang
memiliki kandungan terpene tinggi akan meningkatkan risiko menyebabkan iritasi.
Semakin tinggi kandungan terpene pada minyak essensial (menghasilkan warna
lebih pekat) maka memiliki resiko menyebabkan iritasi kulit paling tinggi juga.
Pedoman untuk penggunaan
yang aman dari Minyak Atsiri (Minyak Essensial)
Diwajibkan menggunakan
konsentrasi minyak essensial yang aman, terutama apabila area yang akan di
henna cukup luas.
- Selalu menyimpan botol nabati atau minyak
zaitun berguna untuk menghapus desain yang menyebabkan ketidaknyamanan.
Pada keadaan darurat, susu dengan tingkat konsentrasi lemak tinggi bisa
mengurangi effek reaksi tidak nyaman pada kulit tapi bukan air. Air tidak
akan efektif dalam menghilangkan minyak esensial yang menempel pada kulit,
Air hanya akan memperburuk karena dapat memperluas permukaan yang terkena
minyak essensial. Untuk mencegah kerusakan dan kerusakan kimia sebaiknya
simpan minyak dalam botol gelap dan tertutup tertutup rapat, hindarkan
dari panas, cahaya, anak-anak dan hewan peliharaan.
- Aplikasi topikal dari Photo-Sensitisasi minyak
essensial tidak dianjurkan, tetapi setiap aplikasi tersebut harus menghindari
berkontak langsung dengan sinar matahari atau sumber UV lainnya kurang
lebih 3-4 hari.
- Jangan gunakan minyak esensial pada wajah atau
dekat mata.
- Orang yang memiliki riwayat alergi harus
melakukan tes kulit sebelum aplikasi.
- Perhatian khusus harus lakukan apabila akan diaplikasikan
pada anak-anak, epilepsi, orang dengan tekanan darah tinggi atau diabetes dan
selama masa kehamilan.
- Mengetahui sifat dari minyak yang Anda
gunakan.
Tabel 3. Data keamanan Minyak Essensial sebagai
acuan Henna Artist
Jenis Minyak
|
Data Keamanan
|
Kandungan Monoterpene
|
Kandungan Terpene
Lainnya
|
Lada Hitam
|
Minyak lada hitam dapat
menyebabkan iritasi pada kulit sensitif dan menggunakan terlalu banyak bisa
over-merangsang ginjal dan harus dihindari pada kehamilan karena efek kulit
yang mungkin kepekaan nya.
|
85-95%
|
|
Cajeput (Kayu Putih)
|
Kayu putih adalah
non-toxic dan non-sesitizing, belum bisa mengiritasi kulit bila digunakan
dalam konsentrasi tinggi
|
Beberapa
|
Cineol 45-70%
|
Camphor
|
Minyak Kamper sangat
kuat dan harus digunakan dengan hati-hati. Overdosis dapat menyebabkan
kejang-kejang dan muntah. Wanita hamil atau orang yang menderita epilepsi dan
asma tidak dianjurkan.
|
|
|
Kapulaga
|
Tidak beracun, tidak
menyebabkan iritasi dan sensitifitas
|
Beberapa
|
Kandungan Tinggi
|
Kayu Manis
|
Kayu Manis tidak beracun,
namun bila mengandung cinnamaldehyde
dan eugenol dapat menyebabkan iritasi, iritasi pada selaput lendir, harus
digunakan dengan hati-hati.
Dosis tinggi dapat
menyebabkan kejang-kejang dan harus dihindari selama kehamilan.
|
Tidak dianalisa
|
Tidak dianalisa
|
Kulit Kayu Manis
|
Ini tidak boleh
digunakan dalam aplikasi henna, minyak yang diekstraksi dari kulit pohon
adalah racun iritan, dermal dan sensitizer dan tidak boleh digunakan pada
kulit.
|
Tidak dianalisa
|
Tidak dianalisa
|
Cengkeh
|
Minyak cengkeh dapat
menyebabkan dermatitis dan iritasi selaput lendir dan kulit
|
|
|
Tunas Cengkeh
|
Minyak Tunas Cengkeh
juga minyak yang sangat ampuh, namun harus digunakan dengan hati-hati. Dapat
menyebabkan iritasi kulit dan tidak harus diterapkan pada kulit. Ini harus
dihindari selama kehamilan.
|
|
|
Cemara
|
Minyak Cemara dianggap
tidak beracun, non-iritan dan non-sensitisasi tetapi sebaiknya dihindari
selama kehamilan dan yang terbaik adalah melakukan uji tempel kulit sebelum
menggunakannya
|
Tinggi
|
|
Minyak Kayu Putih
|
Minyak kayu putih adalah
beracun dan harus digunakan dengan hati-hati, orang dengan tekanan darah
tinggi dan epilepsi harus menghindarinya. Penggunaan berlebihan dari minyak
ini dapat menyebabkan sakit kepala.
|
|
|
Eucalyptus Citriodora
|
Beracun bila dikonsumsi
|
15-20 %
|
40-80 %
|
Eucalyptus Dives
|
Beracun bila dikonsumsi
|
-
|
-
|
Eucalyptus Globulus
|
Beracun bila dikonsumsi
|
10-12 %
|
Cineol 70-75 %
|
Eucalyptus Polybractea
|
Beracun bila dikonsumsi
|
-
|
Cineol 10 %
|
Eucalyptus Radiata
|
Beracun bila dikonsumsi
|
8-20 %
|
Cineol 62-72 %
|
Frankinsense
|
non-toxic and
non-irritant and could be used by most people
|
40 %
|
|
Geranium
|
Geranium oil is not
indicated to cause any side effects since it is non-toxic, non-irritant and
generally non-sensitizing, although it is contraindicated for Hypoglycemia.
As with all essential oils it can cause sensitivity in some people and due to
the fact that it balances the hormonal system, it might not be a good idea to
use in pregnancy. This oil is a good insect repellent and is safe for skin
application on most subjects.
|
60 – 68 %
|
|
Juniper
|
It is considered
non-toxic but since it can stimulate the uterine muscle it should not be used
during pregnancy, nor by people with kidney problems. It is non-sensitizing
but some people do have a reaction to it, and it is generally wise to use
this oil in moderation.
|
34 – 46 %
|
|
Lavender
|
Lavender is considered
one of the safest essential oils, but allergic reaction is possible and use
should be discontinued if any discomfort is noted.
*Lavandin oil is often sold as ‘Lavender’ oil but has quite different
properties and composition and is unsuitable for use in henna application.
|
some
|
some
|
Marjoram
|
non-toxic, non-irritant
and non-sensitizing but should not be used during pregnancy.
|
40%
|
50%
|
Neroli
|
non-toxic,
non-sensitizing, non-irritant.
|
35%
|
|
Pine
|
Although pine and pine
needle oil are considered safe since they are non-toxic they should still be
used with care on the skin since they can cause irritation in subjects prone
to allergic skin reactions or during pregnancy.
|
25 – 30%
|
|
Ravensara
|
This is a mild oil, safe
for most people but should be avoided in pregnancy
|
High
|
|
Rosmary General
|
Rosemary oil should not
be used during pregnancy and is unsuitable for people with epilepsy or high
blood pressure.
|
|
|
Rosmary Cineol
|
|
12%
|
High
|
Rosmary Verbenon
|
|
15 – 30%
|
Cineol up to 20%
|
Thyme General
|
Thyme oil is a very
potent oil and should not be used during pregnancy or in cases of
|
|
|
Thymus Vulgaris
|
Thymus Vulgaris is a
skin irritant, it should not be used with epileptic conditions,
hyperthyroidism, high blood pressure or during pregnancy
|
High
|
|
Red Thyme
|
Red thyme contains a
high amount of toxic phenols (carvacrol and thymol) which can irritate mucus
membranes, cause skin irritation as well as skin sensitization.
|
|
|
White Thyme
|
When using white thyme
oil it is imperative to do a skin patch test to determine if the person is
sensitive to the oil.
|
|
|
Tea Tree
|
Tea Tree oil is usually
without any contra-indications but it may cause sensitization in some people.
The strength of Tea Tree oil should be respected and therefore large amounts
should never be used neat on the body or in particularly sensitive areas.
|
|
|
Tabel 3 Minyak atsiri
untuk data keamanan pacar.
Tabel ini memberikan data
keamanan untuk minyak esensial yang umum digunakan. Ini bukan sumber daya
lengkap. Bila memungkinkan seorang seniman harus selalu memeriksa data keamanan
untuk minyak esensial mereka dengan sejumlah sumber. Dimana Chemical Data
berkaitan dengan terpene dan monterpene konten dalam minyak terbukti efektif
dalam gelap noda henna pada kulit. Berdasarkan karya penelitian Catherine
Cartwright Jones.
Tabel 4. Pertimbangan Khusus dan Kontradiksinya
Kondisi
|
Catatan
Khusus
|
Not
Recommended
|
PREGNANCY
|
Karena rangsangan rahim,
atau toksisitas mungkin, selama kehamilan menggunakan pengenceran separuh
dari semua minyak esensial.
|
ajowan, angelica, star
anise, aniseed, basil, bay laurel, calamintha, all types of cedarwood, celery
seed, cinnamon leaf, citronella, clary sage, clove, cumin, sweet fennel,
hyssop, juniper, labdanum, lovage, marjoram, myrrh, nutmeg, parsley,
peppermint, rose, rosemary, spanish sage, snakeroot, spearmint, tarragon and
thyme.
|
Ibu Menyusui
|
Penelitian telah
menunjukkan bahwa melati menghambat produksi susu ibu menyusui.
|
mint, parsley, sage and
jasmine
|
DERMAL IRRITATION
|
Beberapa minyak dapat
mengiritasi kulit, terutama bagi individu yang memiliki kulit sensitive atau sensitifitas
tinggi. Encerkan minyak ini dalam setengah takaran yang biasa.
|
ajowan, allspice,
aniseed, sweet basil, borneol, cajeput, caraway, virginian cedarwood,
cinnamon, clove bud, cornmint, eucalyptus, ginger, lemon, lemongrass,
parsley, peppermint, pine needle, thyme and turmeric.
|
TOXICITY
|
Beberapa minyak harus
dibatasi untuk digunakan dalam kurun waktu berdekatan kurang lebih dua minggu
Karena tingkat toksisitas.
|
ajowan, star anise,
aniseed, exotic basil, bay laurel, west indian calamintha, white camphor,
cascarrilla bark, cassie, virginian cedarwood, cinnamon, clove bud,
coriander, eucalyptus, sweet fennel, hops, hyssop, juniper, nutmeg, parsley,
spanish sage, tagetes, tarragon, white thyme, tuberose, turmeric, turpentine,
pine and valerian.
|
Photo Toxicity
|
Lihat Tabel 2
|
|
* Sangat beracun: Aniseed,
mugwort, Wintergreen, dan Pennyroyal
* Semi-Toxic: Cassia,
Birch, Cedarwood, Cinnamon Cassia, Birch, Cinnamon, Orange dan Eucalyptus
Copyrigt The Henna Page Journal by Catherine Cartwright Jones
Diterjemahkan untuk Edukasi.